DPRD Kota Tangerang Soroti Keselamatan Penerbangan dan Kesejahteraan Masyarakat di Rakor KKOP

waktu baca 2 menit
Senin, 22 Sep 2025 09:40 16 Redaksi

Tangerang – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang, Apanudin, menyambut baik Rapat Koordinasi (Rakor) mengenai Keselamatan dan Keamanan Operasi Penerbangan (KKOP) yang melibatkan pihak-pihak terkait.

Menurutnya, rakor ini merupakan langkah positif dalam mengatasi permasalahan yang kerap terjadi, seperti layang-layang, burung, dan laser yang membahayakan penerbangan.

Apanudin yang juga anggota Komisi IV dan berasal dari daerah pemilihan (Dapil) yang bersentuhan langsung dengan kawasan bandara, menyoroti pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Kota Tangerang, Pemerintah Kabupaten Tangerang, dan PT Angkasa Pura II.

Ia menekankan perlunya menjaga area KKOP agar steril demi keselamatan penerbangan.

Dalam rakor tersebut, Apanudin mengapresiasi masukan dari berbagai pihak, termasuk dari Camat Neglasari yang dinilainya telah mewakili aspirasi masyarakat di sekitar bandara.

Menurutnya, meski PT Angkasa Pura II telah melakukan berbagai kegiatan seperti program bedah rumah, penyalurannya masih belum terstruktur dengan baik.

“Penyaluran CSR harus terukur dan selaras dengan program pembangunan Kota Tangerang. Ini agar manfaatnya bisa dirasakan secara optimal oleh masyarakat,” ujar Apanudin.

Ia juga mendukung pembentukan satuan tugas (satgas) khusus untuk menangani permasalahan KKOP. Apanudin menekankan bahwa pembentukan satgas harus dibicarakan secara matang, termasuk mengenai regulasi dan alokasi anggaran, baik dari PT Angkasa Pura II maupun dari dana CSR.

Apanudin mengusulkan pembangunan Taman Edukasi sebagai ruang terbuka publik yang dapat dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat tentang keselamatan penerbangan.

“Tidak semua masyarakat pernah naik pesawat. Dengan adanya Taman Edukasi, masyarakat dapat lebih memahami dampak dari layang-layang, burung, dan laser,” jelasnya.

Selain itu, ia juga mendukung usulan agar edukasi mengenai keselamatan penerbangan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, terutama di wilayah sekitar bandara. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dini pada anak-anak.

Apanudin tidak menampik bahwa masalah layang-layang seringkali muncul karena adanya ketidakpuasan masyarakat, terutama terkait kesempatan kerja. Ia mengungkapkan, banyak masyarakat lokal merasa terpinggirkan karena kesempatan bekerja di bandara justru didominasi oleh pendatang.

“PT Angkasa Pura II dapat bekerja sama dengan dinas tenaga kerja untuk merekrut masyarakat lokal sesuai kebutuhan dan kemampuan yang ada. Ini akan membantu mengatasi kekecewaan masyarakat,” ungkapnya.

Menurut Apanudin, komunikasi antara PT Angkasa Pura II dan masyarakat perlu diperbaiki agar tidak terjadi miskomunikasi. Hal ini penting untuk menciptakan sinergi yang baik demi terwujudnya keamanan penerbangan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar bandara.(Rendi)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Arsip

Tentang Kami

Tangerangjasa.com adalah media yang menghadirkan informasi seputar Tangerang dan sekitarnya

LAINNYA